7.1
Pengertian
DFD
Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu cara atau
metode untuk membuat rancangan sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur
data yang bergerak pada sebuah sistem nantinya. Dalam pembuatan Sistem
Informasi, DFD sering digunakan. DFD dibuat oleh para analis untuk membuat
sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada para
programmer untuk melakukan proses coding.
Dimana para programmer melakukan sebuah coding sesuai
dengan DFD yang dibuat oleh para analis sebelumnya. Tools yang digunakan pada
pembuatan DFD (Data Flow Diagram) yaitu EasyCase, Power Designer 6. Salah satu
cara lain untuk mendesain sistem yaitu menggunakan UML(Unified Manual
Language).
Komponen DFD (Data Flow Diagram):
1. User /
Terminator: Kesatuan diluar sistem (external entity) yang memberikan input ke
sistem atau menerima output dari sistem berupa orang, organisasi, atau sistem
lain.
2. Process:
Aktivitas yang mengolah input menjadi output.
3. Data Flow:
Aliran data pada sistem (antar proses, antara terminator & proses, serta antara
proses & data store).
4. Data Store:
Penyimpanan data pada database, biasanya berupa tabel.
Didalam DFD terdapat 3 level, yaitu :
1.
Diagram
Konteks
Menggambarkan
satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam
suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor
0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut
aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak
memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.
2.
Diagram
Nol (diagram level-1)
Merupakan satu
lingkaran besar yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di
dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol.
di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.
3.
Diagram
Rinci
Merupakan diagram
yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram Nol.
1. Data Flow
Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional
sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi.
2. DFD ini adalah
salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila
fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada
data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan
model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
3. DFD ini
merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep
dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem
yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun
pembuat program.
7.2
Notasi/Simbol
DFD
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan
suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar
(external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang
berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya
yang akan membeikan input atau menerima output dari sistem.
Terminator dapat berupa orang,
sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan
yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator
dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang
berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.
Arus data (data flow) di DFD diberi
simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (Process), simpanan
data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini
menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari
proses sistem.
Arus Arus
data data dapat dapat berbentuk berbentuk sebagai sebagai berikut berikut
: :
a.
Formulir atau atau dokumen dokumen yang
yang digunakan digunakan perusahaan perusahaan
b.
Laporan tercetak tercetak yang yang
dihasilkan dihasilkan sistem sistem
c.
Output dilayar komputer
d.
Masukan untuk komputer komputer
e.
Komunikasi ucapan
f.
Surat atau memo
g.
Data yang dibaca atau atau direkam di file
h.
Suatu isian yang yang dicatat pada buku
agenda
i.
Transmisi data dari suatu komputer ke
komputer lain
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang,
mesin, atau komputer dan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk
dilakukan arus data yang akan keluar dari prises. Suatu proses dapat
ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang
tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan tentang proses :
a.
Proses harus memiliki input dan output.
b.
Proses dapat dihubungkan dengan komponen
terminator, data store atau proses melalui alur data.
c.
Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang
dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.
d.
Simpanan data (data store) merupakan simpanan
dari data yang dapat berupa file atau database di sistem komputer, arsip atau
catatan manual, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan manual, agenda
atau buku. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis
horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
7.3
Langkah
Membuat/Mengambar DFD
Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi
dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD
adalah :
Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input
dan ouput yang terlibat di sistem.Diagram ini adalah diagram level tertinggi
dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.
Caranya :
1.
Tentukan nama sistemnya.
2.
Tentukan batasan sistemnya.
3.
Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
4.
Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity
dari/ke sistem.
5.
Gambarkan diagram konteks.
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Caranya :
1.
Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
2.
Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing
proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang
keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar
pada level berikutnya).
3.
Apabila diperlukan, munculkan data store (master)
sebagai sumber maupun tujuan alur data.
4.
Hindari perpotongan arus data
5.
Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan
urutan proses).
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Caranya :
1.
Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari
proses utama yang ada di level zero.
2.
Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing
sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
3.
Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi)
sebagai sumber maupun tujuan alur data.
4.
Hindari perpotongan arus data.
5.
Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang
menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.
7.4
Kesalahan
Dalam Menggambar DFD
Umumnya
kesalahan dalam pembuatan DFD adalah :
1.
Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan
output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam),
karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan
ke dalam lubang hitam.
2.
Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah
menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena
ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.
3.
Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan
proses
4.
Data Store tidak memiliki keluaran
5.
Data Store tidak memiliki masukan
6.
Hubungan langsung antar entitas luar
7.
Masukan langsung entitas data store
8.
Keluaran langsun dari data store ke
Entitas luar
9.
Hubungan langsung antar data store
10.
Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain
dalam data store
7.5
Tips
Dalam Membuat DFD
Berikut ini
tips-tips dalam membuat DFD :
1.
Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi
atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah
2.
Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan
kata benda
3.
Nama yang dipakai untuk proses, data store,
dataflow harus konsisten (identitas perlu)
4.
Setiap level harus konsisten aliran datanya
dengan level sebelumnya
5.
Usahakan agar external entity pada setiap level
konsisten peletakannya
6.
Banyaknya proses yang disarankan pada
setiap level tidak melebihi 7 proses
7.
Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih
disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)
8.
Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang
masih akan didekomposisi
9.
Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama
Proses dan nama Data harus sudah spesifik
10.
Aliran ke storage harus melalui proses, tidak
boleh langsung dari external entity
11.
Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada
aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan
report
12.
Aliran data yang tidak ada datastorenya harus
diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan
dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar